Nadin Amizah Pertanyakan Kesamaan Judul Film “Bertaut Rindu” dengan Lagunya
gadsdenriverfest.com – Penyanyi dan penulis lagu Nadin Amizah tengah menjadi sorotan setelah menyampaikan kebingungannya terhadap film Bertaut Rindu produksi Sinemart Pictures. Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Nadin mengungkapkan bahwa judul film tersebut memiliki kemiripan yang mencolok dengan lagu populernya berjudul “Bertaut.” Selain menggunakan kata “bertaut,” film itu juga memuat frasa “semua _
Film Bertaut Rindu dijadwalkan tayang di bioskop mulai Kamis, 31 Juli 2025. Namun, sebelum perilisan, pihak rumah produksi disebut telah menghubungi Nadin untuk meminta izin menggunakan lagu “Bertaut” sebagai soundtrack resmi. Nadin mengaku belum memberikan persetujuan tertulis maupun lisan atas penggunaan lagu tersebut. Meski demikian, film tetap dirilis dengan judul yang mengandung unsur serupa dari lirik lagu miliknya.
Dalam keterangannya, Nadin menuliskan, “Aku belum menyetujui penggunaan lagu atau judul yang menyerupai karyaku. Rasanya agak aneh melihat kata-kata yang sangat dekat denganku digunakan tanpa konfirmasi final.” Pernyataan tersebut langsung menarik perhatian warganet dan komunitas musik Indonesia yang menyoroti pentingnya etika hak cipta dalam industri kreatif.
“Baca juga : Meletakkan Kasur di Lantai Picu 5 Risiko Kesehatan, Waspada!”
Polemik Hak Cipta dan Respons Industri Musik Indonesia
Isu kemiripan judul dan lirik ini membuka kembali perbincangan tentang perlindungan hak kekayaan intelektual di dunia hiburan tanah air. Menurut data Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), pelanggaran terkait hak cipta musik dan film masih sering terjadi akibat lemahnya kesadaran hukum di sektor industri kreatif.
Pengamat musik independen menyebut bahwa kasus seperti ini seharusnya menjadi momentum penting untuk memperjelas mekanisme izin antara pencipta dan pihak produksi. “Setiap karya punya nilai emosional dan hukum. Ketika digunakan tanpa persetujuan penuh, kredibilitas kedua belah pihak bisa terganggu,” ujar salah satu pengamat.
Meski belum ada tanggapan resmi dari pihak Sinemart Pictures, penggemar berharap situasi ini bisa diselesaikan secara baik dan profesional. Nadin sendiri dikenal sebagai musisi muda dengan karya yang sarat makna personal. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran bagi industri agar semakin menghargai orisinalitas dan hak cipta dalam setiap proses kreatif ke depan.
Nadin Amizah Ungkap Kebingungan Soal Penggunaan Lagu “Bertaut” di Film Bertaut Rindu
Penyanyi Nadin Amizah kembali menyuarakan kebingungannya terkait film Bertaut Rindu produksi Sinemart Pictures. Melalui unggahan Instagram Story di akun @cakecaine pada Selasa (29 Juli 2025), Nadin menyinggung persoalan penggunaan lagu dan judul yang mirip dengan karyanya, “Bertaut.” Ia mengaku belum memahami secara jelas bagaimana karya tersebut akan digunakan dalam konteks film.
Placement-nya tuh di film akan seperti apa?” tulis Nadin. Ungkapan ini menandakan bahwa sang musisi belum mendapat penjelasan detail dari pihak produksi.
Tunangan Faishal Tanjung itu juga menegaskan makna emosional dari lagu “Bertaut.” Ia menjelaskan, “Karena lirik pertamanya aja langsung ‘bun’, tentang bundaku. Bun itu bukan sapaan sayang, tapi panggilan untuk ibu.” Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa lagu “Bertaut” bukan sekadar karya populer, melainkan memiliki nilai personal yang mendalam bagi Nadin.
Kasus ini kemudian memunculkan perdebatan di kalangan penggemar dan pelaku industri kreatif. Banyak pihak menilai pentingnya komunikasi terbuka antara pemilik karya dan rumah produksi agar tidak terjadi kesalahpahaman terkait hak cipta maupun konteks penggunaan karya seni.
Warganet Soroti Kemiripan Lagu Soundtrack “Seiring” dengan “Bertaut”
Tak berhenti di persoalan judul, perhatian publik juga tertuju pada soundtrack film Bertaut Rindu berjudul “Seiring” yang dinyanyikan oleh Jasmine Nadya. Lagu tersebut dinilai memiliki kemiripan nuansa melodi dan tema dengan “Bertaut” milik Nadin Amizah. Di berbagai forum musik dan media sosial, warganet membandingkan potongan nada dan lirik yang dianggap menyerupai lagu asli Nadin.
Sejumlah pengamat musik berpendapat bahwa kemiripan antar lagu bisa saja terjadi, namun perlu verifikasi lebih lanjut agar tidak menimbulkan pelanggaran hak cipta. Menurut data DJKI Kemenkumham, pengaduan terkait kemiripan lagu meningkat 15% dalam dua tahun terakhir, menandakan pentingnya pengawasan dan edukasi terhadap hak kekayaan intelektual di industri hiburan.
Hingga kini, pihak Sinemart Pictures maupun Jasmine Nadya belum memberikan pernyataan resmi. Para penggemar berharap polemik ini dapat diselesaikan secara profesional tanpa merugikan pihak manapun. Kasus ini menjadi pengingat bahwa karya seni, terutama yang memiliki makna personal, perlu mendapatkan perlindungan dan penghormatan yang lebih kuat di tengah maraknya adaptasi dan inspirasi lintas medium.
“Baca juga : Benny Moerdani Dibuang RPKAD karena Bela Anak Buah”




Leave a Reply